Krisis air bersih yang dialami penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Muara Baru, Jakarta Utara, langsung direspon Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Sebanyak empat mobil tangki air dikirim ke lokasi untuk memenuhi kebutuhan warga akan air bersih.

Kami telah mengirimkan empat mobil tangki air ke lokasi kemarin untuk keperluan memasak, mencuci, dan mandi warga

"Kami telah mengirimkan empat mobil tangki air ke lokasi kemarin untuk keperluan memasak, mencuci, dan mandi warga," ujar Rusdiyanto, Camat Penjaringan, Rabu (12/11).

Selain mengirimkan bantuan mobil tangki air, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, juga telah memerintahkan instansi terkait agar mempercepat penyempurnaan jaringan pipa air bersih di rusunawa tersebut. 

"Saya sudah minta penyempurnaan jaringan pipa air bersih dikebut. Sebab, kita masih butuh banyak lagi unit rusun untuk relokasi warga lain yang masih bertahan di kawasan Waduk Pluit," ujar Basuki, Selasa (11/11) sore.

Pihaknya, kata Basuki, juga tengah mempersiapkan kolam air di Waduk Pluit yang nantinya bisa diolah untuk kebutuhan air bersih bagi penghuni Rusunawa Muara Baru.

"Jadi, Waduk Pluit mesti dikeruk, supaya bisa menampung air lebih banyak. Nanti pasokan airnya dari sana," ungkapnya.

Sekadar diketahui, ratusan warga Rusunawa Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, kesulitan air bersih lantaran jaringan air bersih di tempat huniannya mati. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, sekitar 250 warga yang menempati blok 11 dan 12 rusunawa tersebut terpaksa membeli dari penjaja air. 

"Masih enak tinggal di gubuk pinggir waduk, tak pernah kesulitan air bersih. Selama direlokasi ke rusun, kami jadi sering dilanda krisis air bersih," ungkap Yati, salah satu penghuni Rusunawa Muara Baru, Selasa (11/11).

Karena itu, Yati berharap agar Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama turun ke lokasi untuk melihat langsung persoalan yang dialami warga.